RELATION BETWEEN RECHTSSTAAT CONCEPT WITH LEGAL CERTAINTY IN MONEY LAUNDERING ASSET TRACING REGULATION WITH CORRUPTION AS THE PREDICATE CRIME IN ECONOMIC CRIME
Authors
Abstract
Rechtsstaat Nation–law-based nation–is an ideal habitat for human rights because there is a guarantee for human rights through the independence of justice, legal proceedings, and other justice tools. Through this concept, it is expected that law certainty can take place. In Article 1 number (3) UUD 1945, it is clear and pronounced that Negara Kesatuan Republik Indonesia is a legal state. Therefore, the presence of legislation is expected to bring legal certainty, including Law No. 8 of 2010 about the Prevention and Eradication of Money Laundering which regulates asset tracing. However, factually, there are still some weaknesses in that legislation in regulating asset tracing, such as redundant articles, the development of “follow the money” concept that is still unknown to many parties, and so on. Thus, it can be seen that the existence of legal state concept does not guarantee a perfect law certainty.
References
Regulations:
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Indonesia, Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, UU No. 31 Tahun 1999, LN No. 76 Tahun 1981, TLN No. 3209.
Indonesia, Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, UU No. 8 Tahun 2010, LN No. 122 Tahun 2010, TLN No. 5164.
Dokumen PBB No. E/CONF.88/2 tanggal 18 Agustus 1994 dan telah dibicarakan dalam World Ministerial Conference on Organizied Transnational Crime di Naples, 21-23 November 1994 dengan tema Problem and Dangers Posed by Organized Transnational Crime in the Various Regions of the World, untuk disampaikan dalam Kongres PBB ke-9 tentang the Prevention of Crime and the Treatment of Offenders di Kairo, 29 April-8Mei 1995, hal. 17-22.
Books:
Amrullah, M. Arief. (2004). Money Laundering Tindak Pidana Pencucian Uang, Cet. 2. Malang: Bayumedia Publishing.
Andrews, William G. (1968). Constitutions and Constitutionalism. New Jersey: Van Nostrand Company.
Asshiddiqie, Jimly. (2005). Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Edisi Revisi. Jakarta: Konstitusi Press.
Burns, Peter J. (1999). The Leiden Legacy: Concepts of Law in Indonesia. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Huda, Ni’matul. (2005). Hukum Tatanegara Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Husein, Yunus. (2006). Bunga Rampai Anti Pencucian Uang. Bandung: Books Terrace & Library.
Husein, Yunus. (2008). Negeri Sang Pencuci Uang. Jakarta: Pustaka Juanda Tigalima.
Ismatullah, Deddy dan Asep A. Sahid Gatara F. (2017). Ilmu Negara: Dalam Multiperspektif Kekuasaan, Masyarakat, Hukum dan Agama. Bandung: Pustaka Setia.
Karyono. (2013). Forensic Fraud. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Lijphart, Arend. (1984). Democracies: Patterns of Majoritarian and Consensus Government in Twenty-One Countries. New Haven: Yale University Press.
Lubis, Todung Mulya. (1990). “In Search of Human Rights: Legal-Political Dilemmas of Indonesia’s New Order, 1966-1990”. California: S.J.D. Dissertation at Boalt Hall Law School University of California Berkeley.
Manthovani, Reda dan R. Narendra Jatna. (2011). Rezim Anti Pencucian Uang dan Perolehan Hasil Kejahatan di Indonesia, Cet. 1. Jakarta: CV. Malibu.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. (2010). Modul 2 Penegakan Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme di Indonesia, Jakarta: PPATK.
Simorangkir, JCT. (1983). Hukum dan Konstitusi Indonesia. Jakarta: Gunung Agung.
Tanya, Bernard L., dkk. (2010). Teori Hukum: Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi. Yogyakarta: Genta Publishing.
Thaib, Dahlan. (2000). Kedaulatan Rakyat, Negara Hukum, dan Konstitusi. Yogyakarta: Liberty.
Utama, Muhammad Fuat Widyaiswara. (2013). Penelusuran Aset dan Pemulihan Keruian Negara. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP.
Utama, Paku. (2013). Memahami Asset Recovery & Gatekeeper. Jakarta: Indonesian Legal Roundtable.
Journal articles:
Hamzani, Achmad Irwan. (2014). ”Menggagas Indonesia sebagai Negara Hukum yang Membahagiakan Rakyat”. Yustisia, 90 (9): 136.
Nugroho, Wahyu. (2013). “Menyusun Undang-Undang yang Responsif dan Partisipatif Berdasarkan Cita Hukum Pancasila”. Jurnal Legislasi Indonesia, 10(3): 45.